Di dunia yang berubah dengan cepat dimana modernisasi dan globalisasi menjadi semakin lazim, masih ada komunitas yang berupaya melestarikan adat dan tradisi kuno mereka. Salah satu komunitas tersebut adalah Ligadewa, sebuah desa kecil yang terletak di pegunungan Indonesia.
Ligadewa adalah rumah bagi suku Dayak Benuaq, kelompok masyarakat adat yang kaya akan warisan budaya sejak berabad-abad yang lalu. Desa ini terkenal dengan rumah panjang tradisional, ukiran kayu yang rumit, dan upacara rumit yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Meski diserbu modernitas, masyarakat Ligadewa berkomitmen melestarikan adat istiadat kuno mereka. Salah satu cara mereka melakukan hal ini adalah melalui praktik adat, seperangkat hukum dan adat istiadat tradisional yang mengatur setiap aspek kehidupan di desa. Adat menentukan segalanya mulai dari perkawinan dan hubungan keluarga hingga kepemilikan tanah dan peran kepemimpinan dalam masyarakat.
Aspek penting lainnya dalam melestarikan adat istiadat mereka adalah melalui perayaan upacara dan festival adat. Salah satu festival tersebut adalah Gawai Dayak, festival panen yang dirayakan dengan pesta, tarian, dan musik. Pada saat ini, desa menjadi semarak dengan suara gong dan gendang, saat penduduk desa mengenakan kostum tradisional dan menampilkan tarian tradisional.
Selain melestarikan adat istiadatnya, masyarakat Ligadewa juga bangga dengan hasil kerajinan tradisionalnya. Desa ini terkenal dengan ukiran kayunya yang rumit, yang digunakan untuk menghiasi rumah panjang dan benda-benda upacara. Ukiran-ukiran ini merupakan bukti keterampilan dan kesenian masyarakat Dayak Benuaq, serta menjadi penghubung warisan budaya mereka.
Meski berkomitmen melestarikan adat istiadat kuno, masyarakat Ligadewa tidak kebal terhadap tantangan dunia modern. Perambahan yang dilakukan oleh perusahaan penebangan kayu dan tekanan globalisasi telah mengancam cara hidup mereka, menyebabkan menurunnya praktik-praktik tradisional dan hilangnya identitas budaya.
Menyikapi tantangan tersebut, masyarakat Ligadewa mulai mengambil langkah untuk melindungi warisan budayanya. Mereka telah membentuk organisasi masyarakat untuk mempromosikan kerajinan dan praktik tradisional, dan berupaya mendidik generasi muda tentang warisan budaya mereka. Selain itu, mereka sudah mulai terlibat dengan dunia luar, mengadakan pertukaran budaya dan mengundang pengunjung untuk merasakan cara hidup mereka.
Ligadewa berfungsi sebagai pengingat bahwa di dunia yang berubah dengan cepat, adat istiadat dan tradisi kuno dapat dilestarikan. Dengan menghargai warisan budaya mereka dan mengambil langkah proaktif untuk melindunginya, masyarakat Ligadewa memastikan bahwa cara hidup mereka akan terus berlanjut hingga generasi mendatang. Komitmen mereka untuk melestarikan adat istiadat kuno menjadi inspirasi bagi orang lain yang berupaya mempertahankan identitas budaya mereka di dunia modern.
