Inside Look: Bangkitnya Laskar89, Komunitas Online Indonesia yang Kontroversial


Laskar89 adalah komunitas online kontroversial di Indonesia yang menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok ini, yang sebagian besar beroperasi di platform media sosial seperti Twitter dan Instagram, telah memperoleh banyak pengikut karena pandangannya yang blak-blakan mengenai berbagai masalah politik dan sosial.

Kebangkitan Laskar89 dapat ditelusuri kembali ke pemilihan presiden Indonesia tahun 2019, di mana petahana Joko Widodo berhadapan dengan mantan jenderal Prabowo Subianto. Kelompok yang mendukung Subianto ini mendapatkan popularitas karena kritik vokalnya terhadap Widodo dan pemerintahannya, serta promosi nilai-nilai Islam konservatif.

Salah satu tokoh kunci di balik Laskar89 adalah Fahri Hamzah, mantan anggota DPR yang vokal mendukung Subianto dan penentangannya terhadap Widodo. Hamzah telah menggunakan platformnya untuk menyebarkan pesan kelompok tersebut dan memobilisasi dukungan untuk perjuangan mereka.

Namun kebangkitan Laskar89 bukannya tanpa kontroversi. Kelompok ini dituduh menyebarkan ujaran kebencian dan menghasut kekerasan, khususnya terhadap kelompok minoritas seperti komunitas LGBT. Pada tahun 2020, Twitter menangguhkan beberapa akun yang terkait dengan Laskar89 karena melanggar kebijakannya mengenai perilaku kebencian.

Terlepas dari kontroversi ini, Laskar89 terus menarik banyak pengikut dan tetap menjadi suara utama dalam politik Indonesia. Kebangkitan kelompok ini mencerminkan semakin besarnya pengaruh komunitas online dalam membentuk wacana publik dan memobilisasi dukungan untuk tujuan politik.

Ketika Indonesia bersiap untuk pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2024, jelas bahwa kelompok seperti Laskar89 akan terus memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik negara. Apakah pengaruhnya akan positif atau negatif masih harus dilihat, namun satu hal yang pasti: Laskar89 adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.